Review 9070B MP5 player Car Head Unit untuk Mirror Link dengan Android Smartphone

gambar 1 - Mirror Link Android dengan Head Unit, dapat dikontrol juga dari head unit
otodiy.blogspot.com
Sekedar review hasil pembelian Head Unit di lazada waktu harbolnas, harganya jadi promo 770rb udah include camera mundur dan free ongkir. Sekalian gantikan head unit abal-abal yang lama yang mulai banyak error tombol-tombolnya, fitur yang diincar adalah mirror link dengan handphone. Head Unit tidak ada GPS nya, juga tidak ada tempat untuk memasukkan CD. Jadi untuk GPS Navigasi mengandalkan Android Smartphone dengan mirror link. 
Dengan Mirror Link selain tampilan muncul di head unit, control smartphone juga bisa dilakukan dari head unit sehingga pengoperasian lebih mudah. Sedangkan audio dari smartphone bila kita aktifkan bluetooth maka suara navigasi juga muncul dari speaker mobil dengan suara yang lebih keras dan jelas.


Silahkan liat videonya untuk sekedar demo sedikit fitur dari head unit dan pengoperasian mirror link. Video pertama yang dibikin nih, ternyata lumayan susah juga ya bikin video sampai perlu diulang-ulang. Di video sempat error mirror link nya, harus off-on usb debugger mode nya biar bisa jalan, jadi videonya 2x ambil dan digabung, jangan bingung kalau videonya tau-tau berubah, pingin kasih efek fading untuk transisi tapi belum ngerti caranya, maklum pakai video editing gratisan hehehe.
Ini videonya :



video 1 - Review 9070B untuk Rear Cam dan Mirror Link Android Smartphone

Foto-foto baru diambil setelah terpasang, jadi ga ada foto-foto unboxing. Inipun asalnya juga ga ada niatan mau review. Anyway karena pingin share mirrorlink nya, sekalian aja review.

Head unit ga ada merk, cuman tertulis kode 9070B. Barcode kemasan tertulis tipe EPC_CMO_22I.
Pembelian waktu harbolnas di lazada jadi dapat diskon lumayan. Pengiriman dari China jadi agak lama, tapi asiknya free ongkos kirim. Nah dari pengalaman beli produk dari China langsung di Lazada, kita kudu hati-hati antara judul, gambar, deskripsi bisa ga nyambung, agak tricky dan untung-untungan juga, ditambah ga ada kolom Q&A dan seller juga ga ada respon terhadap pertanyaan. Ruwet deh, awalnya dapat manual juga ga nyambung ama head unit yang diterima, menu-menunya beda antara manual dengan kenyataannya. Bahkan awalnya kecewa karena mirror link aku pikir ga ada karena ga disebut di manual dan awal-awal coba seperti ga ada efek apa-apa. Setelah coba oprek-oprek ternyata baru ketemu menunya, jadi tulisan ini dibuat sebagai panduan juga barangkali ada yang mengalami pengalaman serupa.

Isi yang didapat :
  • Head Unit
  • Socket kabel 2 biji, 1 untuk power, 1 untuk ke speaker
  • User manual
  • IR Remote Control
  • Camera Mundur ( include cable video, cable power )

Berikut foto-foto User Manualnya, sepertinya karena produk 'generik' tanpa merk, user manual pun dibuat asal-asalan secara universal untuk semua tipe, ga peduli kenyataannya cocok apa ga.

 gambar 2 - User manual 01
 gambar 3 - User manual 02
 gambar 4 - Wiring Diagram di User manual
 gambar 5 - User manual 03
 gambar 6 - User manual 04
gambar 7 - Manual untuk Camera Mundur

Berikut foto-foto penampakan Head Unit nya yang kecil imut-imut dan ringan banget :

 gambar 8 - tampak depan
 gambar 9 - tampak belakang
 gambar 10 - tampak samping
 gambar 10 - tampak atas
 gambar 11 - tampak bawah, ada sticker wiring diagramnya juga
 gambar 12 - tampak terpasang di aerio 2003
Di gambar 12 kelihatan aku ganjal kertas, soalnya lubang sekrup ga ada yang cocok dengan bracket bawaan aerio. Coba disekrup ternyata panel depan ga bisa kepasang karena posisi head unit terlalu naik, dicoba diturunkan lubangnya ga ada yang pas dengan lubang bracket. Ya udah main ganjal kertas dilipat-lipat aja, udah teruji 1 minggu lebih ga ada masalah dengan guncangan kok.... lagi males aja bikin lubang di bracket.
gambar 13 - penampakan camera mundur
Awalnya aku pasang di tengah-tengah mobil, tapi display yang muncul ga pas tengah, aku coba geser ke kanan baru lebih pas. Ya sedikit kira-kira pakai bantuan tongkat untuk bikin garis tengah mobil.

Untuk penarikan socket dari camera aku masukkan ke celah-celah yang ada di lampu plat nomer, terus ditarik ke lampu mundur sisi kanan (gambar 14), cuman mesti lepas lampu mundur dulu supaya bisa narik kabelnya. Selanjutnya baru tarik masuk ke dalam door trim bagasi (gambar 15).

 gambar 14 - penarikan socket / jack dari rear camera
 gambar 15 - jack rear camera sudah masuk ke door trim bagasi
 gambar 16 - solder ke kabel lampu mundur, optional diode hanya untuk persiapan modif berikutnya
 gambar 17 - jack dirakit
Nampak di gambar 17, jack untuk power dan jack untuk gambar video sudah terpasang. Asiknya untuk kabel Video (jack kuning) juga disertai kabel merah untuk trigger ke head unit di depan (head unit kabel warna pink), jadinya waktu narik kabel ke depan cukup tarik kabel video aja, ga perlu tarik kabel trigger lagi secara terpisah.
Untuk jalur kabel ke depan, aku ikutkan shock bagasi, masuk ke door trim samping kanan atas, trus ikut karet plafon dan turun ke pillar A di dashboard depan sisi supir (sorry no foto, jalur bisa dikreasikan sendiri)
 gambar 18, rapikan dengan cable ties, siap pasang ulang door trim belakang
 gambar 19 - Jack Video yang include kabel trigger mundur siap disambung ke kabel pink
Kabel yang muncul di head unit seperti terlihat di gambar 19. Jack kuning ditancapkan ke 'CAMIN' gambar 9 (kanan atas warna kuning kalau di foto gambar 9). Sedangkan untuk cable trigger warna merah yang dari jack kuning, disambungkan ke cable pink dari head unit (gambar 19).
 gambar 20 - socket-socket ready untuk ditancapkan ke Head Unit
Di gambar 20, nampak ada 4 socket. Jack Antena Radio itu dari bawaan mobil dipakai lagi. Jack kuning itu rear camera dari gambar 19 yang kabel merahnya sudah disambung ke cable pink di power socket. Power Socket itu ditancapkan di head unit (bagian bawah), dan speaker socket di head unit juga (bagian atas). Power Socket dan Speaker Socket itu punya posisi kuncian yang beda jadi waktu nancapkan ke head unit ga akan kebalik.  Wiring simpel aja (gambar 4 atau gambar 11). 
Di socket power ga ada sambungan lampu senja untuk iluminasi, jadi kalau malam dan head unit mati ga ada cahaya apa-apa di tombolnya untuk iluminasi.

gambar 21 - noise filter dari kabel power
Gambar 21 cuman tambahan aja dari pengalaman dulu head unit abal-abal suara mesin masuk ke dalam speaker, aku langsung pasang aja lagi sih ga coba tanpa filter gambar 21. Hasilnya ya suara bersih biarpun mesin nyala dan rpm tinggi. Ga nyobain tanpa filter. Pemasangan mudah yaitu kabel kuning (battery plus) dan kabel hitam (ground) dari head unit ga langsung dipasang ke kabel dari mobil tapi lewat alat ini sebagai perantara sambungan. 

 gambar 22 - startup awal
 gambar 23 - start up logo
Saat head unit dinyalakan, muncul layar gambar 22 dan 23, cukup lelet sampai head unit ready. Seberapa lelet silahkan diliat di video 1. Logo dan wallpaper aku liat di beberapa head unit serupa lain (ya ini head unit generic no merk) bisa diganti-ganti, tapi aku coba di head unit yang aku review ini ga ada menunya sama sekali, baik yang lewat setup dan masukin password ataupun dari explore image dan set as wallpaper ga ada menunya. Pingin coba ganti-ganti 'skin' atau update firmware tapi minim info dan kuatir malah 'bricked' ga bisa kepake malah. Dari baca-baca juga ada info pakai WinCE 6.0 untuk system operasinya, tapi sepertinya hanya yang kode belakangnya G artinya ada built in GPS yang ada WinCE nya, itupun hanya untuk aktifkan GPS, sedangkan fungsi dari Car Stereonya sepertinya 'OS' terpisah. Jadi reflash lewat SD Card sepertinya juga ga bisa.

 gambar 24 - home menu 1
 gambar 25 - FM Radio
 gambar 26 - SD Card Music
Play music bisa dari SD Card ataupun dari USB (ada yang nyoba bahkan pakai harddisc external bisa kebaca, aku ga nyobain sih mending pakai flashdisc aja lebih aman guncangan). Kelemahannya ga ada play list yang bisa kita setting, dan waktu pilih explore lagu yang ada, play musicnya juga terhenti, jadi ga bisa dengerin music sementara kita pilih-pilih lagu..... Menjengkelkan !
O ya untuk tampilan daftar lagunya juga ditampilkan secara plain list ga dalam bentuk folder-folder, dan aku ga ngerti juga dia sorting berdasarkan apa, ga ada fungsi sort juga yang bisa kita setel.

gambar 27 - home menu kedua 
 gambar 28 - home menu ketiga
 gambar 29 - Mirror Link menu

Nah mirror link menu ini yang aku baru ketemu, untuk mengaktifkan Mirror Link sebenernya kita ga perlu masuk dan pilih menu ini secara manual, karena bisa otomatis masuk mode mirror link begitu kita tancapkan micro USB ke smartphone android yang sudah disetup. Masalahku awalnya ga ngerti cara settingnya, udah coba download Car Link, Google Car Play with no luck. Dengan masuk ke menu ini dan ada panduannya seperti terlihat di gambar 29, baru ngeh ternyata Mirror Link nya pakai Developer mode dengan USB debugging mode ON.

 gambar 30 - Developer Options ON
 gambar 31 - USB Debugging ON

Untuk mengaktifkan mode USB Debugging, caranya silahkan googling untuk handphone masing-masing ya..... Untuk kasus Xiaomi Redmi 3 Pro milik newbie, untuk mengaktifkan Developer Options dengan cara click beberapa kali seri MUI yang ada di setting. Setelah itu masuk ke Setting -> Additional Setting -> Developer Options.

Developer Options harus ON
Stay Awake bisa diset ON bila tidak ingin layar android mati setelah beberapa saat. Karena kalau layar android mati maka tampilkan di head unit juga ikutan mati. Tapi sebenernya kalau yang kita jalankan adalah Google Maps, aplikasinya udah prevent ke sleep mode.

USB Debugging harus di set ON. Ini bertujuan agar tampilan layar Android muncul di Head Unit
USB Debugging (Security settings) harus di set ON. ini supaya bisa control Android dari Head Unit. Kalau ini OFF, head unit ga bisa dipencet-pencet buat kontrol smartphone, harus dari smartphonenya. Mungkin beda smartphone beda setting, sesuaikan aja ya.
Install via USB, ini saat awal harus di ON, karena untuk pertama kali connect ke mirror link, awalnya dari Head Unit akan install software dulu ke smartphone. Tinggal ikutin aja petunjuk instalasi di smartphone, tinggal ok-ok aja kok. Selanjutnya kalau sudah terinstall kita ga perlu aktifkan mode ini.

Note : Developer Options ini juga bisa jalan masukknya virus / malware yah, jadi silahkan berhati-hati.

gambar 32 - Notifikasi Allow USB Debugging setiap kali micro USB ditancapkan
Selanjutnya setiap kali kita tancapkan micro USB ke smartphone, yang muncul hanya pertanyaan seperti di gambar 32. Tinggal di OK aja dan layar langsung terduplikasi (gambar 33). Harusnya dengan centang Always allow from this computer dicentang, maka selanjutnya ga muncul pertanyaan lagi. Ntah kenapa di Xiaomi ku muncul terus pertanyaannya biarpun udah aku centang....

Ada kalanya mirror link ga jalan saat awal, biasanya kendalanya di smartphone, kadang bisa cukup cabut dan tancap ulang kabel USB nya. Kalau ga bisa juga tinggal off aja USB debuggingnya trus di ON lagi, tancep lagi kabel USB nya. Jalan lagi deh mirrornya. Dari percobaan mirror link selama perjalanan beberapa hari, kendala hanya muncul saat awal aja, bukan saat tengah berkendara. Hanya temperatur smartphone lumayan panas karena nyala terus. Solusiku sih aku taro deket kisi-kisi AC di bawah kaca depan, toh layar smartphone sudah ga perlu kita lihat atau sentuh, semua bisa dilihat di head unit. Bahkan Android Call pun masuk ke head unit karena suara tertransfer via bluetooth A2DP.

 gambar 33 - Mirror link sudah jalan.
 gambar 34 - Mirror link Google Map
 gambar 35 - Whatsapp juga bisa dimunculkan, termasuk ketik balesan bisa (jangan pas nyetir ya)
 gambar 36 - Head Unit ada bunderan buat kontrol tombol Home, dan back menu
 gambar 37 - GPS Navigas jadi bisa dipakai di head unit
gambar 38 - GPS Navigasi

Di Head Unit ada fungsi USB Charging (gambar 28), bisa dipakai untuk charge handphone.
Saat mode Mirror Link juga bisa charge, tapi dari pengalaman beberapa hari ini, hanya bisa menahan batere smartphone biar ga cepat habis aja, mungkin karena daya charge dengan daya yang dipakai smartphone untuk nyala dengan Celluler Data + GPS + Bluetooth nyala ga sebanding.

Di gambar 28 juga terlihat menu DVR, kalau dipencet menampilkan video in, aku blom coba sih apakah bisa untuk merekam juga atau tidak atau hanya sekedar display aja.
Di gambar 27 ada menu AUX dan menu Bluetooth. Untuk AUX bisa untuk setel lagu yang ditancapkan lewat lubang socket AUX di bagian depan Head Unit. Sedangkan bluetooth selain bisa untuk fungsi telepon, juga bisa untuk setel music lewat A2DP. Jadi kita bisa play music yang ada di handphone termasuk kita bisa kontrol pause/prev/next lagu yang ada di handphone lewat head unit (kalau fungsi ini cukup via bluetooth ga perlu pakai USB).
Karena saat mirror link jalan untuk audio dari smartphone semua lewat Bluetooh, sebenernya saat peta menyala kita bisa juga setel lagu di smartphone dan suara juga muncul di speaker mobil. Cuman untuk setel FM radio aku harus tancapkan headset di handphone sebagai antena (kalau smartphone nya support FM radio).

Sekian review mirror link untuk display dan konrtol handphone dua arah dengan head unit generik.

by singachu

Comments

Post a Comment

most read in a week

Ganti steering rack Ertiga dengan merk Heiker {Muhammad Rivaldi}

DIY : Bikin label fungsi fuse dan relay Aerio / Next G

Socket Connector / Wiring Diagram Head Unit Fujitsu Ten

DIY : Test pasang Camera Mundur di Head Unit Orisinil Innova type G

DIY : mendongkrak Grand New Kijang Innova