Review upsize ban ke 185/65/15 Bridgestone Techno Tecaz di Aerio

 gambar 1 - 185/65/15 di aerio kaki standard
otodiy.blogspot.com
Penggantian tanggal 18 Jan 2020. odometer lupa liat, sekitaran 203rb km.
Terakhir pakai ban GT Campiro BXT 185/60/15 mulai odo kisaran 120rb km, jadi awet banget 80 km baru nyentuh TWI. Sebelumnya lagi Achilles ATR Sport 195/55/15 mulai odo kisaran 60rb km, jadi kepakai 60rb km, dan sebelumnya lagi ban bawaan mobil Bridgestone Turanza ER30 195/55/15 juga dipakai 60rb km.
Salah satu target pingin yang lebih hening, karena GT BXT berisik banget karena dah keras karetnya. Jalan 80 kpj di jalan aspal tol, suara radio dah kalah ama road noise dari ban.
Setelah bingung antara Dunlop LM704 akhirnya diputuskan nyoba Bridgestone Techno Tecaz 185/65/15. Sengaja pilih profil lebih tebal selain lebih murah karena ukuran yang banyak dipakai di LMPV, juga pingin lebih tinggi dikit dan lebih empuk, target lebih ke kenyamanan terutama road noise (kalau ini profil ga efek). Performa nomer 2 karena dah hampir ga pernah kencang lagi kalau bawa mobil.

gambar 2
gambar 3 - nota

Penggantian di Mobil Ban Sidoarjo, Pas pasang dicoba fitting dulu di ban kanan depan dan setir dibelok2in.....  hasilnya pas roda belok separo malah gesekan ama kepet roda tambahan. Abis di trimming kepet roda sisi dalamnya, aman sudah
poldur deket sekolah anak ada 2 biji yang pasti gesekan, tadi pagi aman (20 jan 2020)

ban empuk. suara jauh lebih hening, patokan juga pakai volume radio yang ga perlu di up untuk imbangi noise. Kalau hening banget sih ga masih masuk suara roda, tapi much much better

total diameter mungkin selisih 2 cm an (dibanding BXT 185/60/15), tp kalau perbedaan jarak kan mestinya jari2 ya ukurannya, jadi naik 1 cm an.... mayan biasanya poldur di sekolah anak pasti gesrot di mudguard skrg free

so far masih silent ban nya, ya ada suara tapi much much better ga saingan ama radio. Blom coba jalan extreme

 gambar 4 - ukuran 185/60/15 vs 185/65/15
Kalau dibanding dengan 185/60/15, diameter naik 2 cm, putaran speedo / odometer error 3.4%

gambar 5 - ukuran 195/55/15 vs 185/65/15
Kalau dibanding ukuran standard aerio 195/55/15, diameter naik 2.8 cm, putaran speedo / odometer error 4.7%
gambar 6 - selisih 2 cm
gambar 7 - selisih 2 cm
gambar 8 - test full to full tanggal 5 Feb 2020

Ini test full to full pemakaian Bridgestone Techno Tecaz 185/65/15, rada sedikit kacau gara-gara operator pengisi POM Bensinnya anak magang dan ga mendengarkan instruksi kalau pengisian BBM sudah otomatis terhenti kalau ga salah di 25.2 liter, tapi masih dipaksa masuk lagi, ya selisih lebih banyak masuk 0.5 literan aja mungkin, kita abaikan aja.
hitungan konsumsi BBM 383.1 km / 25.7 liter = 14.9 km / liter
kalau dibanding 185/60/15 error odometer 3.4% jadinya 396.13 / 25.7 = 15.4 km / liter
kalau dibandingkan 195/55/15 error odometer 4.7% jadinya 401.1 / 25.7 = 15.6 km / liter
Ya masih kurleb di kisaran rentang konsumsi BBM normal harian...

Lanjutan langsung full to full lagi sejak pengisian 5 Feb, diisi 14 Feb 2020, berarti pemakaian 9 hari, dengan trip 381.4, terisi 23.5 liter.

hitungan konsumsi BBM kedua : 381.4 km / 23.5 liter = 16.23 km/liter
hitungan total : (383.1 + 383.4) / (25.7 + 23.5) = 15.58 km / liter
Ya masih sama, kurleb di kisaran rentang konsumsi BBM normal, artinya penambahan ukuran ban tidak berpengaruh ke konsumsi BBM lebih boros, hanya angka odometer / trip yang tertera ada sedikit perbedaan.

gambar 8b - test full to full lanjutan tgl 14 Feb 2020
gambar 8c - test lanjutan full to full tgl 24 Feb 2020
Kurang afdol rasanya kalau ga minimal 3 kali pengisian berturut-turut ;)

hitungan konsumsi tanggal 24 Feb 2020 : 361.7 km / 21.89 liter = 16.62 km / liter
hitungan total : (383.1 + 383.4 + 361.7) / (25.7 + 23.5 + 21.89) = 15.87 km / liter

3 kali pengisian makin menunjukkan kalau stabil di kisaran yang sama. Untuk yang ketiga ini sempat melakukan fine tuning untuk CO / AFR nya, sayang ngisi bensinnya bukan di pom bensin yang sama (pom HR Muhammad) karena premium pas kosong, jadi ngisi di rest area tol.

gambar 9 - techno tecaz
 gambar 10 - treadwear 280 traction B temperatur A
 gambar 11 - treadwear 380 traction B temperatur B

Kalau diliat dari treadwear di Achilless ATR Sport adalah 400 dan GT BXT 520, maka BS Techno di angka 280 sepertinya akan lebih cepat abis bannya. Ya expect di kisaran 40rb km akan nyentuh TWI, dengan gaya mengemudi dan jalanan yang dilalui newbie tentu saja ya, pemakaian tiap orang bisa beda-beda tergantung jalanan dan gaya mengemudinya juga.

 gambar 12 - BS Turanza ER30
  gambar 13 - BS Turanza ER30
  gambar 14 - plies dan sidewall Turanza ER30
  gambar 15 - plies dan sidewall Techno Tecaz 
   gambar 16 - plies dan sidewall Ecopia EP150
   gambar 17 - plies dan sidewall Campiro BXT

tread:
  • turanza : 2 steel 2 polyester 1 nylon
  • techno : 2 polyester 2 steel
  • ecopia : 1 polyester 2 steel 1 nylon
  • bxt : 1 polyester 2 steel 2 nylon

sidewall :
  • turanza : 2 polyester
  • techno : 2 polyester
  • ecopia : 2 polyester
  • bxt : 1 polyester
Kalau liat tread di atas, mungkin nylon yang menyumbang ke keawetan / keausan tapak ban. Techno yang paling cepet abis. Dengan 1 polyester lebih banyak dari ecopia, ntah apa bedanya....
Sedangkan sidewall ntah apa juga bedanya, semoga tidak terjadi benjol deh selama pemakaian dan bener-bener ganti karena tapaknya aus.

gambar 18 - odometer hari ini (8 Feb 2020)

Kapan hari pas mobil 4 hari ga dipakai sama sekali, tes tekanan ban pada pagi hari, ternyata yang belakang diberi tekanan 38 psi, sedangkan yang depan 35 psi. Akhirnya dibikin rata 35 psi. Hasilnya makin terasa lebih empuk. Cukup puas dengan bantingan bannya yang empuk tapi tidak mantul-mantul, terasa nyaman. Lewat poldur, speedtrap enak bener. 
Suara ban masih hening so far, ntah bakalan berisik setelah pemakaian berapa lama.  
Speed cornering sepertinya terasa terimbas, kurang nempel rasanya, mungkin efek dari profil ban lebih tinggi, antara bodyroll dan traksi ban yang bikin melebar waktu speed cornering. Ya ini sisi minusnya dibanding ban sebelumnya. Untuk fast changing lane di tol masih mantap tidak terasa bodyroll. Berarti catatan di tikungan jangan sekencang biasanya.
Kebetulan juga udah pernah ngalami hujan deras di tol, masih cukup confidence dengan traksinya di jalan basah. Pengereman di jalan basah maupun jalan kering juga cukup confidence, belum mengecewakan sejauh ini. Kurleb pakai 600 km an lah / 3 minggu.
Ground clearance naik sekitar 1 cm juga notice banget, ya plus minus, plusnya empuk dan lebih pede waktu lewat jalan rusak dan poldur yang tinggi-tinggi, minusnya mungkin pas speed cornering. Tapi ya tetep sih ground clearancenya ga tinggi-tinggi amat jadi tetep harus sadar diri. Harapannya kaki-kaki juga lebih terbantu dengan profil ban lebih tebal.
Next pingin cobain LM704 atau Hankook.

regards,
singachu

Comments

most read in a week

Service ASC dibutuhkan, ganti bearing roda dengan magnet ABS Xpander dengan merk NTN {Lay Joseph}

DIY : Bikin label fungsi fuse dan relay Aerio / Next G

DIY : mendongkrak Grand New Kijang Innova

Mencari tau fungsi Relay di fusebox Aerio

DIY : Fix jok baris kedua Mobilio yang tidak mau melipat ke depan {andyles}

DIY : Modif jalur camera mundur agar bisa mode AUTO / ALWAYS ON / OFF