DIY : Ngoprek membuat Car Phone Holder dari tongsis

gambar 1 - car phone holder dari tongsis
otodiy.blogspot.com
Edisi pakai barang bekas. Sebenernya car phone holder sekarang harganya cukup murah kalau liat di toko online. Sempat tertarik membeli car phone holder yang bisa menempel di dashboard, meski reviewnya masih ada yang bilang kadang lepas. Eh terus teringat dulu banget punya tongsis ga kepakai, ya blom ada remote shutternya juga. Tongsis lumayan bisa dipanjang pendekkan dan ujungnya bisa diputar-putar. 
Berikutnya cari cara gimana bisa pasang tongsis-nya di mobil, terpikir dipasang tegak dari bawah sekitar console tengah. Sepertinya di pasang di sekrup console yang ada saja agar tidak perlu buat lubang-lubang baru, trus tongsisnya ditancapkan di pipa PVC. Kebetulan di rumah ada sisa-sisa PVC ga kepakai.
Hari sabtu, eksekusi.... trial and error....

 gambar 2 - tongsis yang tidak terpakai dan pipa PVC 3/4 inch
 gambar 3 - Pipa PVC dipotong secukupnya + pengganjal
Lanjut potong pipa PVC secukupnya, diukur dulu di mobil ya... sengaja pipa PVC dibuat menyentuh lantai/ada penopangnya, biar ga anjlok dan beban sekrup lebih ringan. Karena gagang tongsis dimasukkan ke pipa PVC longgar, maka dipotong lagi pipa PVC nya kecil aja buat pengganjal.
Lanjut test pasang tongsis di pipa PVC, nampak seperti di gambar 4 dan 5, cukup kokoh. O ya pipa PVC yang dipakai buat mengganjak ukurannya sama persis dengan pipa luar, iya lah lha ini dipotong dari pipa yang sama, supaya bisa masuk sedikit ditekan-tekan biar lebih mingkup, kalau masih susah potong lebih kecil lagi.
 gambar 4 - braket untuk tongsis
 gambar 5 - braket untuk tongsis berikut pengganjalnya
Sip, sekarang diukur peletakan skrupnya dan beri tanda dengan spidol (gambar 6 dan 7)

 gambar 6 - rencana sekrup yang dipakai untuk mengikat braket
 gambar 7 - tanda ketinggian dan sekrup dilepas untuk diukur diameternya
Berikutnya buat lubang untuk sekrupnya, dan lubang yang lebih besar untuk memasukkan sekrupnya nanti, agar memudahkan saat pemasangan.

 gambar 8 - test lubang yang di bor, sip udah pas
 gambar 9 - lanjut bor tembus ke sisi seberangnya
Kemudian perbesar lubang yang di seberang agar kepala sekrup bisa masuk. dengan begini mudah untuk memasukkan sekrup dan mudah untuk memutar sekrup dengan obeng.

 gambar 10 - simulasi pemasangan, pakai obeng yang ada magnetnya, sekrup bisa masuk
 gambar 11 - dipaskan dengan lubang yang ditandai tadi, tinggal putar terus dengan obeng
 gambar 12 - seperti ini penampakan dua lubangnya, satu kecil satu besar.

Tes pasang di console tengah dan coba pasang tongsisnya, dipasang juga pengganjalnya.
 gambar 13 - braket terpasang, tongsis dipasang pada braket
Tongsis dites dipanjangkan, ternyata menjorong ke belakang karena posisi sekrup sedikit di bawah dashboard/panel AC. Nah ini dia yang terlewatkan saat 'design' braket. Tapi tidak masalah bisa dijorokkan ke belakang untuk pipa teleskopik dari tongsisnya.... Dibikin panjang sampai nyaris nyentuh plafon juga bisa :) cuman ya ga ada nyaman-nyamannya ngelihat sambil sedongak.

Karena ujung tongsis, yaitu bagian penjepit handphone bisa ditekuk-tekuk, diputar-putar dan direbahkan, jadinya cukup fleksibel pengaturannya. Demikian juga ketinggian handphone bisa diatur, karena pipa tongsis sifatnya teleskopik, bisa dipanjang-pendekkan. Jadi mau di atas head unit bisa, meski ada pipa yang menghalangi dikit. Mau pas head unit, atau di kisi ac, atau sedikit di bawah kisi AC juga bisa. Bisa juga sih dipasang di sisi penumpang, agar tiang tongsis tidak menghalangi head unit, ya tinggal diatur sesuai selera.
 gambar 14 - pengaturan portrait
 gambar 15 - pengaturan portrait sisi kiri
 gambar 16 - pengaturan landscape
Coba-coba pasang handphone dan simulasi lagi posisi nyetir sambil liat handphone. Not bad..... Gimana kalau jalanan gronjal-gronjal..... hmmm setelah diamati, lagi-lagi ada salah 'design'. Sekrup cuman 1 aja di braket, akibatnya braket bisa terputar ke belakang. Kedepan ga bisa karena tiang tongsis bisa mentok dashboard, tapi braket bisa ambruk ke belakang... gedubrak, ga asik ini kalau pas nyetir trus jatuh-jatuh.
Hmmm mikir lagi, kalau tambah 1 lubang lagi dan disekrup braket sisi atasnya, kelar masalahnya, tapi kan melubangi console yang ada, sayang ah..... tambah pengikat, hmmm diikat ke mana. Hmmm bikin tambahan pengganjal, sepertinya enak kalau dibikin T atau huruf H..... o pakai Tee PVC aja, coba cari-cari di gudang apakah masih ada sisa-sisa Tee PVC, dan ternyata tidak ada..... Wah mau keluar beli juga males, dan semangat awalnya kan memanfaatkan barang tidak terpakai :) Ya udah tadi pipa yang dipotong masih ada sisa, dibikin T sendiri aja. Nanti bisa dilem pakai lem PVC.

 gambar 17 - pakai amplas kayu/kasar, dililitkan ke pipa PVC terus gosok-gosok
Biar pertemuan PVC nya bisa pas, newbie pakai trik seperti di gambar 17, hasilnya ya lumayan lah sedikit melingkar seperti di gambar 18.

 gambar 18 - lumayan lah bisa sedikit pas
Berikutnya di lem......... eh males rasanya keluarkan lem..... coba dicable ties aja lah. Bor lagi untuk tempat memasukkan cable ties. Dipasang dua buah cable ties, satu horizontal, satu dipasang vertikal. Terus ya bikin lubang sekrup baru lagi.
 gambar 19 - T sudah terikat
Test pasang lagi di mobil
 gambar 20 - braket model kedua dipasang
Test pasang handphone, lumayan, kali ini tidak ada yang nahan supaya tidak jatuh ke belakang mobil, posisi juga lebih menjauh dashboard alias makin mendekat ke kita, lebih terasa dekat.

 gambar 21 - simulasi terlihat dari arah driver
 gambar 21 - kalau direndahkan sedikit terhalang setir
 gambar 22 - posisi portrait
 gambar 23 - landscape sedikit dinaikkan
Not bad lah dari barang yang terbengkalai.
Cuman ini bagian teleskopik dari tongsisnya ternyata bisa diputar-putar tangan juga ya, sedikit seret memang tapi tetap bisa keputar. Bagaimana kalau kena gronjalan ? dan seberapa kuat jepitan handphonenya ? Hmm tes jalan dulu di perumahan, kebetulan ada beberapa polisi tidur yang berjajar 3 berturutan dengan ketinggan yang sedang. Lumayan buat simulasi terguncang-guncang.
 gambar 24 - lumayan kokoh setelah dicoba putar-putar perumahan
Hasilnya not bad, cukup firm. Kondisi siang hari juga ga sedikit terlindung dari sinar matahari, ya tergantung arah sinar matahari memang, tapi setidaknya lebih teduh dan terlihat jelas daripada head unit yang terkena matahari (gambar 24)

Lumayan, sekarang bisa pantau handphone sambil dengarkan FM radio sekaligus. Biasanya newbie pakai mode mirrorlink dari headunit untuk menampilkan handphone. Cuman ya ga bisa dengerin radio FM sekaligus, kecuali malam hari, handphone bisa pakai mode HUD, jadi display terlihat di kaca depan. Ada ide lain sih biar bisa dengerin FM, bukan lewat streeming yang jelas, sayang quota hehehehe. Ya kapan-kapan dicoba deh.

Minggu pagi mau keluar, pakai Baleno Next G, pagi sedikit fine tuning mesin, pingin pantau hasilnya. Berhubung head unit ga support mirrorlink, butuh braket handphone nih, ya udah pindahin aja ke Next G, sekalian ngetes jalan.

 gambar 25 - mudah untuk dilepas-pasang, cukup 1 sekrup saja.
gambar 26 - ok kira-kira begini posisi pantaunya

Dan hasilnya........ PP sekitar 30 km, dengan lewat beberapa polisi tidur, cuman karena ada pasar minggu dadakan, banyak pesepeda, dan jalur dalkot sidoarjo yang ramai di hari minggu, so ga bisa tes kecepatan dan melibas tikungan dengan kencang, ya tapi lewat perlintasan kereta api dan jalan rusak juga kok, jalan pelan tentu saja..... Dan hasilnya........ OK banget, firm ga perlu pegang-pegang/betulkan posisi lagi. Ga ada geser-geser juga. 
Lumayan akhirnya tongsis yang dulu banget sudah dibeli dan ga pernah terpakai, akhirnya terpakai juga :)

Demikian dokumentasi trial n error Car Phone Holder. Design masih jauh dari sempurna. Pipa PVC juga perlu di finishing supaya tidak terlihat kotor, dicat hitam sepertinya akan terlihat lebih baik. Selamat berkreasi.

regards,
singachu

Comments

Post a Comment

most read in a week

Socket Connector / Wiring Diagram Head Unit Fujitsu Ten

DIY : mendongkrak Grand New Kijang Innova

DIY : membuat dan memasang relay motor starter Aerio / Next G

Service ASC dibutuhkan, ganti bearing roda dengan magnet ABS Xpander dengan merk NTN {Lay Joseph}