DIY : Isi angin ban dengan pompa manual
Sebagai bagian dari perawatan mobil, tekanan ban perlu dijaga. Cukup banyak artikel yang ada di internet tentang pentingnya menjaga tekanan ban jadi saya tidak perlu bahas lagi di sini :D Tekanan angin anjuran untuk ban ukuran standard biasanya bisa ditemukan di pilar B bagian pintu supir.
Untuk melakukan pengecekan sebaiknya dilakukan dalam kondisi ban dingin. Terbaik adalah pagi hari sebelum mobil dipakai. Gunakan alat pengukur tekanan ban yang dapat diandalkan akurasinya.
Karena ini DIY alias Do It Yourself dan karena saya punya hanya pompa kaki manual; maka saya ulas singkat tentang penggunaannya. Alasan saya tidak menggunakan pompa ban elektrik karena harga relatif mahal dan untuk pompa yang murah harganya kualitasnya meragukan :D
Sedikit cerita mengenai pompa yang saya gunakan :
Sedikit cerita mengenai pompa yang saya gunakan :
Pompa yang saya punya dulu beli sekitar 70rb an (lupa tepatnya) di ACE Hardware bagian olahraga. Pompa ini cukup mampu memompa ban bahkan pernah saya pakai isi ban sampai tekanan 40 psi, baik kondisi ban dilepas / di dongkrak atau kondisi ban tetap menempel dan menerima beban bobot mobil. Meski demikian saya ada tips agar terhindar dari kerusakan seperti yang pernah saya alami. Asal penggunaannya baik, maka pompa relatif awet, terbukti pompa ini masih bisa saya pakai sampai saat ini, padahal saya membelinya sebelum saya beli Aerio jadi udah lebih dari 3 tahun, saya lupa tepatnya.
Sebelum saya memiliki pompa ini, saya mempunyai pompa serupa tetapi berwarna biru, saya gunakan untuk memompa ban sepeda motor, tetapi karena keteledoran saya menyimpannya secara tidak sengaja saya "menendang"nya sehingga piston plastik pecah tepat di sambungan "batang" pistonnya. saya coba lem, dipanaskan dsb tetapi kekuatannya tidak dapat kembali, akhirnya LEMBIRU - LEMpar BelI baRU. Saya pilih pompa yang saya pakai ini awalnya karena saya melihat "batang" piston yang keluar masuk bukan berupa besi kecil seperti pompa sebelumnya tetapi berupa pipa besi sehingga terlihat lebih kokoh.
Pompa "merah" yang saya pakai saat ini pernah mengalami kerusakan yaitu lagi2 piston plastiknya yang lepas dari "batang" pistonnya. Hal ini karena saya sudah pasang cop ke pentil ban dan saya tinggal pompa tersebut dalam kondisi tidak ada yang menahan pedalnya; tiba-tiba plop..... batang piston terlepas dari rumahmerahnya dan piston plastiknya tertinggal di dalam rumahmerahnya. Tapi kali ini saya beruntung karena hanya perlu diulir kembali dan bisa saya pakai lagi sampai sekarang. Karenanya untuk menghindari hal ini terjadi, maka perlu ditaati "prosedur" pemakaiannya.
Pompa "merah" ini juga pernah mengalami kerusakan pada cop pentilnya, karet sealnya mulai koyak sehingga "ngowos" alias angin bocor. Solusi saya ke toko kelontong untuk membeli selang meteran + cop busi dengan biaya tidak sampai 10rb maka saya sudah bisa memakai lagi dengan ukuran selang 1.5 meter, cukup panjang jadi lebih mudah memompa ban :)
Step-step :
Mengisi dengan pompa manual ini tepat dilakukan untuk menambah tekanan angin. Meski demikian saya pernah memompa ban dari kondisi 0 psi sampai 40 psi pada ban ukuran 195/55/15; memang berhasil tapi disertai oleh keringat yang mengucur deras :D. Memompa ban dengan pompa manual ini tidak berat, ringan malah, cuman untuk mendapatkan volume yang banyak memang memerlukan injakan yang cukup banyak; ini yang menyebabkan memompa dari 0 psi ke 40 psi perlu perjuangan; anggap saja olah raga.
Perkiraan kasar : untuk menaikkan tekanan 1 psi (pakai alat ukur tekanan digital) pada ban ukuran 195/55/15 diperlukan injakan sebanyak 10 kali. Silahkan hitung jumlah injakan kalau ingin menaikkan tekanan 40 psi :D
Salam olah raga :D
Note : Di sini, saya tidak ingin berdebat mengenai lebih baik mengisi ke tukang ban, juga berdebat mengenai angin biasa vs nitrogen, atau isi angin gratis di Pom Bensin, dsb. It's a matter of choice :p
regards,
singachu
Sebelum saya memiliki pompa ini, saya mempunyai pompa serupa tetapi berwarna biru, saya gunakan untuk memompa ban sepeda motor, tetapi karena keteledoran saya menyimpannya secara tidak sengaja saya "menendang"nya sehingga piston plastik pecah tepat di sambungan "batang" pistonnya. saya coba lem, dipanaskan dsb tetapi kekuatannya tidak dapat kembali, akhirnya LEMBIRU - LEMpar BelI baRU. Saya pilih pompa yang saya pakai ini awalnya karena saya melihat "batang" piston yang keluar masuk bukan berupa besi kecil seperti pompa sebelumnya tetapi berupa pipa besi sehingga terlihat lebih kokoh.
Pompa "merah" yang saya pakai saat ini pernah mengalami kerusakan yaitu lagi2 piston plastiknya yang lepas dari "batang" pistonnya. Hal ini karena saya sudah pasang cop ke pentil ban dan saya tinggal pompa tersebut dalam kondisi tidak ada yang menahan pedalnya; tiba-tiba plop..... batang piston terlepas dari rumahmerahnya dan piston plastiknya tertinggal di dalam rumahmerahnya. Tapi kali ini saya beruntung karena hanya perlu diulir kembali dan bisa saya pakai lagi sampai sekarang. Karenanya untuk menghindari hal ini terjadi, maka perlu ditaati "prosedur" pemakaiannya.
Pompa "merah" ini juga pernah mengalami kerusakan pada cop pentilnya, karet sealnya mulai koyak sehingga "ngowos" alias angin bocor. Solusi saya ke toko kelontong untuk membeli selang meteran + cop busi dengan biaya tidak sampai 10rb maka saya sudah bisa memakai lagi dengan ukuran selang 1.5 meter, cukup panjang jadi lebih mudah memompa ban :)
Step-step :
- Ukur tekanan ban sebelum dipompa dengan pengukur tekanan angin yang dapat dipercaya. (ukuran tekanan angin bawaan dari pompa tidak akurat! ). Hal ini dimaksudkan selain untuk mengetahui apakah perlu penambahan angin ban juga untuk mengetahui seberapa banyak kita menginjak pompa, jumlah injakan pertama-tama tentu coba-coba, berikutnya kita bakalan tau kira-kiranya.
- Buka kawat pengunci pedal pompa.
- Injak pedal pompa dan tahan pakai kaki.
- Pasang cop pompa pada pentil ban.
- Lakukan pemompaan.
- Bila dirasa cukup, jangan lepas injakan kaki dari pedal pompa dulu tetapi lepaskan cop dari pentil ban baru lepas injakan dari pedal pompa. "Prosedur" ini yaitu mulai dari no 3 s/d 6 adalah tindakan preventif agar pompa kita tidak "meleduk" alias rusak.
- Ukur lagi dan ulangi ke step no 3 bila kurang. Bila berlebih maka kurangi tekanan dengan memencet pentil ban.
- Pastikan pentil tidak bocor dengan cara mengoles "cairan sabun" atau "minyak bekas / jelantah" atau kalau anda cukup jorok bisa dengan "air liur" (wakakakak) ke pentil ban. Bila ternyata menggelembung dan pecah maka ada kebocoran pada pentil ban, biasanya penyebabnya pentil ban kurang kencang.
- Pasang tutup pentil ban, fungsi tutup ini agar debu tidak mengotori cop pentil yang mungkin bisa merusak karet seal dari pentil dan juga untuk sedikit lebih menghambat bocor halus dari pentil ban.
Mengisi dengan pompa manual ini tepat dilakukan untuk menambah tekanan angin. Meski demikian saya pernah memompa ban dari kondisi 0 psi sampai 40 psi pada ban ukuran 195/55/15; memang berhasil tapi disertai oleh keringat yang mengucur deras :D. Memompa ban dengan pompa manual ini tidak berat, ringan malah, cuman untuk mendapatkan volume yang banyak memang memerlukan injakan yang cukup banyak; ini yang menyebabkan memompa dari 0 psi ke 40 psi perlu perjuangan; anggap saja olah raga.
Perkiraan kasar : untuk menaikkan tekanan 1 psi (pakai alat ukur tekanan digital) pada ban ukuran 195/55/15 diperlukan injakan sebanyak 10 kali. Silahkan hitung jumlah injakan kalau ingin menaikkan tekanan 40 psi :D
Salam olah raga :D
Note : Di sini, saya tidak ingin berdebat mengenai lebih baik mengisi ke tukang ban, juga berdebat mengenai angin biasa vs nitrogen, atau isi angin gratis di Pom Bensin, dsb. It's a matter of choice :p
regards,
singachu
Wah ternyata lumayan buat olahraga juga ya..
ReplyDeleteNah saya punya pompa sejenis 2 tabung, beli di Ace Hardware MAG. Kira2 6 bulan lalu. Sekarang punya masalah karet selangnya rusak bocor di bagian ujung dekat ukuran tekanan ban pompa.
Karena si karet yang tertinggal di ujung logam itu sepertinya sistem press, agak susah menyambung selang ke ujung logam udara. Ada tempat untuk reparasi pompa ini? Terima kasih.
Halo bro Eka,
ReplyDeleteKalau dari ban angin kosong sama sekali dijamin olah raga hehehe tp kl cuman nambah2 dikit sih cuman pemanasan aja :D
Selangnya yah...bisa diganti kok
alternatif :
1. Beli selang jadi + cop nya di toko kelontong (ga tau mungkin toko olahraga ada jual) coba diperhatikan lagi dari press2an yang bro bilang, kan ada semacam baut kunci 10mm sebelum masuk ke badan pompa. Nah itu bisa dilepas dengan kunci 10, dan selang jadi sudah include "baut" tadi
2. Beli selang meteran bahan dari semacam plastik, aku sendiri pake cara ini beli 1.5 meter (Rp1500/meter) mayan enak buat ngejangkau pentil yang kebetulan di atas... Nah kalo beli meteran tidak dapat "baut" kunci 10 yg aku sebut di atas...caranya pakai yang lama, injek pompanya tarik selang lama sampe lepas dari badan pompa,baut nya tertinggal, nah selang baru masukin ke sana...soal cop kebetulan aku beli lagi krn bocor (Rp2500) kl cop lama masih bagus maka bisa ditarik dari selang lama dan masukin ke selang baru
Jadi itu klem2an fungsinya nge-klem jalinan benang nilon (punyaku merah-item) ke karet hitam, so klem ini tidak mengikat ke body pompanya.
O ya soal tempat reparasi, saya ga tau sih,tp coba aja bawa pompanya ke toko yg jual selang/cop kali aja mau bantu betulin, krn mudah aja kok sebenernya
Gmn dimengerti ga keteranganku ? aku masih simpen sih selang yg lama, difoto emang lebih jelas cuman mesti sabar nunggu aja :)
@bro Eka
ReplyDeletemasih ngikutin blog ini ?
sori selang yang saya beli cuman 1 meter saja dan itu sudah cukup panjang kok.
cek di sini ada foto2 nya biar lebih jelas:
http://otodiy.blogspot.com/2010/01/diy-perbaiki-pompa-angin-manual.html
Min klo pake pompa sepeda yg pake tangan yg pjg ny 20 cm itu untuk ban mbl bsa?thx
ReplyDelete