DIY : Learning initialization transmisi matic Next G untuk menghilangkan jeduk perpindahan gigi
gambar 1 - Gear shifting diagram
Dari awal pemakaian transmisi matic pada Next G, newbie masih terbiasa dengan memainkan tuas transmisi, terutama mematikan Overdrive (lampu O/D off menyala). Di saat itu tidak pernah mengalami keluhan "jeduk" di transmisi matic. Shock saat perpindahan gigi matic ini banyak diceritakan oleh teman-teman, karena penasaran pingin tau bagaimana "reproduce" gejala tersebut. Setelah mendapat cerita tersebut newbie coba di matic Next G dan ternyata mengalami gejala yang sama yaitu perpindahan gigi yang kasar sampai terasa ada gear yang beradu.... dek.... kira-kira seperti itu yang dirasakan.Bahkan percobaan reproduce gejala tersebut bisa dikatakan pasti terjadi apabila kondisinya terpenuhi, yaitu : tuas transmisi di D dengan Over Drive (lampu O/D off di speedometer mati), mobil berjalan di kecepatan di atas 60 kpj, kemudian gas dilepas dan speed turun ke sekitar 30an kpj dan pedal gas diinjak lagi. Saat inilah kerasa jeduk perpindahan giginya.
Saat dilakukan percobaan setelah speed turun dan dilakukan penekanan tombol O/D sehingga lampu O/D off di speedometer mati, baru setelahnya pedal gas diinjak lagi, ternyata gejala jeduk tidak terjadi.
Masih penasaran, saat speed turun tombol O/D ditekan sehingga O/D off menyala, kemudian ditekan lagi sehingga O/D off mati; sampai tahap ini tidak terasa ada perpindahan gigi, rpm di speedometer juga terlihat tidak terefek; kemudian pedal gas diinjal lagi..... lagi-lagi gejala jeduk tidak terjadi.
Menurunkan tuas matic secara manual juga tidak menimbulkan gejala jeduk.
Jadi untuk mereproduce gejala jeduk hanya satu cara : tuas harus di D dengan over drive - lampu O/D off mati - speed tinggi sampai kira-kira automatic transmissionnya menggunakan gear 4, speed turun sampai hampir 30 kpj - injak kembali pedal gas. Hanya itu saja.
Karena makin terbiasa dengan nyamannya transmisi matic; sedangkan setiap kali mesin Next G dinyalakan maka kondisi lampu O/D pada speedometer pasti mati tidak peduli kondisi terakhir sebelum mematikan mesin dalam kondisi O/D yang bagaimanapun; Maka newbie makin sering berkendara dengan tuas di D dan O/D off mati di speedometer. Dengan demikian gejala jeduk bisa dikata hampir merupakan makanan rutin setiap kali berjalan di dalam kota yang ramai lancar. Akhir-akhir ini malah gejala makin sering terasa bahkan speed turun di 40an kpj juga mulai timbul gejala jeduk, padahal awal-awal bila speed turun masih di kisaran 40an kpj dan digas lagi tidak muncul gejala jeduk.
gambar 2 - Speed shifting
Dari beberapa diskusi di mailing list aerio, dan berbagai macam pengalaman, muncul satu kesimpulan bahwa sebaiknya menggunakan oli matic SGO ATF 3317 untuk matic Aerio / Next G. Kebetulan di sisi fender kiri dalam kap mesin ada sticker tertulis ATF 3317. Anehnya di dipstick tertulis Dexron III, di user manual dan service manual tertulis Dexron III atau Dexron IIE.
Sempat pingin coba SGO ATF 3317, atau ada juga yang menyarankan Multi ATF seperti Elf matic T4 yang dikemasananya tertulis compatible dengan Suzuki ATF. Cuman apa daya stock oli matic Shell Dexron III di rumah masih ada, dan juga matic belum terlalu lama ganti oli berikut filter / saringan oli maticnya juga. Jadinya makin ketunda-tunda.
Meski demikian ada yang menyebutkan setelah ganti SGO ATF 3317, awal-awal masih ada jeduk tapi pelan-pelan sangat berkurang, namun setelah beberapa lama gejala jeduk mulai timbul kembali.
Berikut cuplikan di mailing list aerio indonesia club :Waktu baru ganti ke sgp emang masih ada jeduknya tp makin lama jedanya ga seperti pas pk oli sebelumnya,lama2 sangat berkurang.. Waktu itu sempet ilang sama sekali.nah sekarang lg nimbul lagi walaupun jarang, spertinya manipulasinya belom sempurna.. Atau bensin jelek..Anyway recommended pk SGP ATF 3317 buat matic-abet 308-
Dari tulisan itu disimpulkan pergantian ke SGO ATF 3317 menggantikan Dexron III membawa efek positif terhadap hilangnya jeduk perpindahan gigi transmisi, bisa jadi gejala tidak langsung hilang karena ada sisa oli Dexron III yang tertinggal atau mungkin bisa aja diartikan pemakaian Dexron III sedikit meninggalkan cacat.... Dan setelah lama memakai SGO ATF 3317 ternyata timbul gejala jeduk lagi mungkin bisa diartikan kualitas oli mulai mengalami penurunan performance seiring dengan pemakaian.
Well lagi-lagi pertanyaannya sama, kenapa kok di manual dan di dipstick ditulis Dexron III tapi di sticker deket fender ditulis Esso JWS 3317.
gambar 3 - Sticker di fender ESSO JWS 3317 dan SGO ATF 3317
Iseng2 ngeliatin balik kap mesin ada sticker rekomendasi penggunaan oli. Dan untuk oli transmisi kodenya 3317 sehingga untuk saat ini oli yg memenuhi rekomendasi tersebut adalah SGO ATF. (gambar 3)
Sebelumnya sempat mendapat info klo bisa pakai yg Dextron III, tapi saya pribadi kedepannya akan pake SGO ATF ajah biar sesuai rekomendasi pabrik. Mudah2an ga ada lagi gejala nyentak seperti yg sekarang dirasakan.
Maaf kalo re-post atau dibahas lagi krn sumpah beneran deh ga bo'ong kalo saya baru "ngeh" sekarang :p
witjak.bobi | Blacklight
AIC 291 | B411KK
Newbie juga sempat menduga kalau saat pedal gas diinjak lagi dan jeduk terjadi karena TCM (Transmission Control Module) melakukan oper ke gigi 2 sedangkan sebelumnya dari gigi 4, sehingga karena rasio gigi terlalu jauh perpindahannya sedikit terasa. Dan itu nothing to worry hanya mungkin rasio gigi yang kebetulan bikin kerasa aja pas downshift.
Beberapa copy paste percakapan berkaitan dengan "jeduk matic" :
Tapi lagi-lagi newbie tidak terlalu yakin baik dengan teori turun gigi dari 4 ke 2 maupun soal tidak boleh pakai Dexron III melainkan harus JWS 3317 atau ATF 3317. Mungkin kualitas oli terutama synthetic bisa membantu. Sedangkan soal perpindahan gigi dari 4 ke 2 melihat dari gambar 1 dan gambar 2, sepertinya tidak mungkin terjadi karena secara otomatis TCM akan turun ke gigi 3 dulu bila mengacu pada kedua gambar di atas.
Suatu saat secara tidak sengaja newbie membaca tulisan seperti di gambar 4 berikut. Excessive shift shock..... hmmm jeduk ini apa istilah "sononya" adalah excessive shift shock, keren istilahnya LOL, dan lebih menjelaskan dibanding dek atau jeduk. Ya sebenarnya transmisi matic Aerio masih menggunakan planettery gear yang tetap akan terasa perpindahan antar gearnya, tapi harusnya tidak boleh "excessive" !
Ngeliat lagi kolom "Possible Cause"nya, ada yang serem-serem... malah ada yang minta ganti TCM segala...bolong kantong. Hmmm yang terakhir "Improper Learning control of TCM when O/D <-> 3 shifting and any upshifting"...... Nah keknya dari O/D alias gear 4 pindah ke gear 3 nih yang rada cocok.... Correction "Learning Control Intialization" dan "Brief Learning".->
gambar 4 - troubleshoot excessive shift shock
Baca-baca lagi nemu tulisan ini :
When replacing TCM with used one, all learned contents, which have been stored in TCM memory by executing learning control, should be initialized after replacement referring to “Learning Control Initialization” in this section.Hmmm lagi-lagi kalau misal ganti TCM dengan TCM bekas, harus dilakukan Learning Control, kalau tidak bakalan bisa muncul "Jeduk" !
Neglecting this initialization may cause excessive shift shock.
Tambahan informasi lagi yang newbie baca :
The hydraulic pressure control device consists of a valve body assembly, pressure control solenoid valve (linear solenoid), 2 shift solenoid valves, TCC (lock-up) solenoid valve and a timing solenoid valve. Optimum line pressure complying with engine torque is produced by the pressure control solenoid valve in dependence upon control signal from transmission control module (TCM). This makes it possible to control the line pressure with high accuracy in accordance with the engine power and running conditions to achieve smooth shifting characteristics and high efficiency.A clutch-to-clutch control system is provided for shifting between 3rd gear and 4th gear. This clutch-to-clutch control system is made to function optimally, so that hydraulic pressure controls such as shown below are conducted.– When upshifting from 3rd gear to 4th gear, to adjust the drain hydraulic pressure at releasing the forward clutch, a timing solenoid valve is used to switch a hydraulic passage with an orifice to another during shifting.– When downshifting from 4th gear to 3rd gear, to adjust the line pressure applied to the forward clutch at engaging the forward clutch, a timing solenoid valve is used to switch a hydraulic passage with an orifice to another during shifting.– When upshifting from 3rd gear to 4th gear with engine throttle opened, to optimize the line pressure applied to the forward clutch at releasing the forward clutch, the learning control is processed to compensate the switching timing of the timing solenoid at every shifting.– When downshifting from 4th gear to 3rd gear with engine throttle opened, to optimize the line pressure applied to the forward clutch at engaging the forward clutch, the learning control is processed to compensate the line pressure at every shifting.Employing the ravigneau type planetary gear unit and this clutch-to-clutch control system greatly simplifies the construction to make possible a lightweight and compact transaxle.A line pressure learning control is conducted to provide optimum shifting time at every upshifting with engine throttle opened. If long upshifting time is detected, the subsequent line pressure applied during upshifting is intensified. On the contrary, if short upshifting time is detected, the subsequent line pressure applied during upshifting is weakened.
Sepertinya bukan seperti dugaan awal newbie yang gear pindah dari 4 ke 3, tapi tekanan oli ke selenoid valve ada yang terlambat memberikan tekanan optimum sehingga menyebabkan perpindahan gigi tidak smooth. Sebaliknya bila sebelum menekan gas dilakukan penekanan tombol O/D maka tekanan oli ke selenoid valve menjadi tercukupi sehingga saat gas diinjak tidak terjadi gejala jeduk.
Mungkin itu kalau mau berteori....
OK langsung aja sekarang masuk ke inisiasi Learning Control nya.
Inisiasi Learning Control TCM:
Selanjutnya melakukan pembelajaran transmisi maticnya.
Brief learning:
Kalau berdasarkan Brief Learning di atas, sepertinya bakalan susah untuk melakukannya apalagi melakukannya di jalan raya akan sangat berbahaya terjadi kecelakaan. Untuk itu newbie pakai cara bawa jalan biasa aja.
Kebetulan minggu pagi-pagi newbie udah coba reset TCM alias Learning Control Initialization pakai cara di atas. Dan selanjutnya newbie bawa ke Surabaya karena ada acara keluarga, selama perjalanan kesan pertama yang newbie rasakan adalah shifting RPM terjadi di 2600-2800 an dengan tuas di D dan dalamnya injakan pedal gas seperti biasanya. Biasanya RPM shift up terjadi pada kisaran 2000 rpm. Selama perjalanan tidak timbul masalah "Jeduk" ini tapi karena rame-rame dengan anggota keluarga yang lain ga bisa bener-bener test. Pulangnya setelah antar anggota keluarga, newbie test jalan sampai sekitar 70 kpj dan selanjutnya lepas pedal gas dengan tuas transmisi tetap di D. Kecepatan sampai di 33 kpj newbie gas lagi...... SMOOTH !! Wah cukup excited.
gambar 12 - error code
Kejadian di pagi hari dan belum melakukan foto dokumentasi prosesnya, sore hari coba simulasikan cara-cara ini ternyata ga sengaja nampilkan error code seperti gambar 12. Pembahasan Error Code akan newbie ulas di post terpisah.
Setelah melakukan erase error code, newbie sekali lagi bawa jalan keluar untuk memastikan error code tidak timbul kembali, sekalian "melatih" TCM di proses learningnya. Sekarang perindahan RPM mulai lebih awal sekitar 2200 an rpm, respose perpindahan gigi benar-benar cepat. Response downshift nyaris instan begitu pedal gas di injak penuh alias kick down. Beberapa kali coba reproduce gejala "jeduk" dan memang hilang sama sekali, perpindahan gigi memang terasa karena gimana-gimana automaticnya pakai gear bukan CVT, cuman kerasanya bukan sebagai shock atau kejut dan smooth, hmmm gimana ya jelasinnya, yang jelas tau kalau itu pindah gigi dari torsi putaran roda, ya rpm naik.... mungkin mirip seperti transmisi manual yang down shift dan gas lagi, bukan kerasa kasar pindah giginya tapi kerasa ada G-Force meski kecil.
Proses reset yang sama dilakukan oleh teman melalui bincang-bincang di Whatsapp, tapi sepertinya efek yang dirasakan beda dengan yang newbie alami. Gejala jeduk matic di aerionya dikatakan jarang-jarang, setelah Inisiasi Learning masih belum dicoba untuk reproduce gejala jeduknya.
Apakah Reset atau Learning Control Initialize menghilangkan gejala jeduk yang terjadi ??
Di kasus Baleno Next G A/T punya newbie : Pasti ! di kasus lain ? tidak tau. Mungkin perlu update dari rekan-rekan pemakai matic yang lain apakah cara ini berhasil di matic mereka atau tidak.
Mengenai oli yang dipakai ? Kembali ke masing-masing, mau Dexron III monggo, kurang srek bisa pake oli Suzuki ATF 3317, atau pilihan tengah-tengah pakai oli multi ATF yang support Suzuki ATF maupun Dexron.
gambar 13 - contoh oli multi ATF yang compatible dengan Suzuki ATF Oil
regards,
singachu
update testimoni dari om Yanuar AIC 318 :
Post by yanadhipra » Mon Apr 14, 2014 11:23 pmYES!Thanks om Agus.....ane juga baca dan ikuti report Learning Control Initialization nya....dan puji Tuhan sukses juga! Pagi tadi sebelum kerja ane reset mengikuti cara om singachu di blognya otodiy.blogspot.com.....dan sambil jalan ke kantor ane coba bikin jeduk kagak bisa-bisa....pulang kantor coba lagi juga gak dapet jeduknya...padahal biasanya ga dibuat juga udah pasti kena jeduk sesekali....he he
Masalah jeduk ini dulu muncul beberapa saat setelah ganti oli matik yg 2 literan itu...(bukan kuras/flush) oli barunya pake STP sedangkan yg lama ane kagak tahu....pas itu barusan ambil tuh oreo seken....menurut saya karena oli gak satu merek itu mungkin karena oli gak satu brand campurannya berpengaruh....sempat mau kuras total tp baca report sana-sini itu biasa di oreo....dan penampakan oli masih sangat merah dan jernih karena pemakai sebelumnya rutin ganti 2 literan juga...akhirnya ya "training" kaki kanan saja supaya gak jeduk...Sampai akhirnya ikutin cara om singachu ini...dan sekarang malah susah dapat jeduk....punya saya oreo matic 05 akhir
Bedanya sama om agus singachu, :
habis jumper wire, kontak di ON kan (tanpa nyalain mesin) indikator di dashboard nyala meski tidak semua (indikator standard aja yg nyala engine, accu, dan posisi gear di N, posisi gear lain tetep mati lampunya) O/D tidak nyala...dan dinyalain juga gak bisa sama sekali.
Lalu pindah tuas ke L, lampu posisi L sempat menyala sebentar trus mati.
Setelah itu injek penuh pedal gas dan rem bersamaan dan tahan, pencet tombol OFF/ON O/D sebanyak 10x (1-0-1-0-1-0-1-0-1-0) dalam 10 detik....sama sekali tidak ada perubahan nyala lampu indikator (sempat mengira salah jumper dll, saya ulang ampe 3x hasil sama saja) lalu kunci kontak OFF, kmd setelah jumper wire dilepas....dan kontak ON lagi...baru tuh lampu posisi gear nyala lagi termasuk lampu O/D bisa nyala dan mati lagi mengikuti tombol O/D nya.
Many thanks and appreciate!
Ane sampe minta nomer hp nya ke om Komar mau ucapin terima kasih.... :D Good work om Singachu!YAN.318 | Cikarang
tksh om singa,,, nanti sy coba di nextg silve
ReplyDeleter sy,,, gejalanya persis sama,, salam hormat dr saya kijangtua temen di kaskus smoga masi inget,,,
eh om Kijangtua, apa kabur om ?
DeleteInget lah, ga maen ke kaskus lagi om ? sepi tapi, om sixth_sense aja yang kadang nongol....
o pegang next g sekarang ?
regards,
singachu
Kaalo buat sx4 dimana ya om socket nya, nyari2 gak ketemu, gejala sama persis
ReplyDelete