hati-hati menjumper Kipas Fan Radiator dengan Kipas Fan AC {Yogi Suryawan}
gambar 1
otodiy.blogspot.com
HATI-HATI MENJUMPER KIPAS FAN RADIATOR DENGAN KIPAS FAN AC
Pagi itu aku main ke bengkel mas mekanik lengkap dengan masker di wajah. Itu Aerio kenapa...? Tanya ku ke mas mekanik, ooohhh....ini fan radiator nya kecepatan tingginya gak bisa, kata mas mekanik. Aku pun membalas dengan pertanyaan lagi, "Kok ISO.....?", Dijawab mas mekanik "Yo ISO ae.....buktine iso". Lalu aku bertanya lagi "emangnya awalnya gimana, aku boleh ikut belajar kan ya...?". "Boleh.....tapi kudu manut, bisa nggak??" Lanjut mas mekanik. "Siap....bisa" jawabku tegas.
Mulailah mas mekanik Yadi Mekanik bercerita dengan protap penangan sesuai dengan buku manual service yang belum dikembalikan ke om Asep Ruhiyat 🤭🤭🤭. Jadi awal mulanya kabel rellay kipas fan radiator (GRN/RED) dijumper dengan kabel rellay kipas fan AC (red), sehingga kalau fan AC hidup, fan radiator hidup, tapi akibatnya fatal karena kabel (GRN/RED) adalah pemicu kipas radiator kecepatan tinggi. Ahirnya jumper di putus. Mulailah dicek dengan protap penangan sesuai manual service Dan diaimpulkan, pemicu kipas radiator kecepatan tinggi (GRN/RED) error berarti ECU tidak dapat memberikan instruksi kepada fan radiator untuk berputar dengan kecepatan tinggi. Lihat gambar protap penanganan kipas radiator kecepatan tinggi.
Trussss....gimana caranya supaya fan kecepatan tinggi tetap bisa, ahirnya diputuskan untuk menghilangkan fan kecepatan rendahnya, jadi saat suhu air radiator mencapai 98 derajat Celcius fan radiator langsung kecepatan tinggi, tidak bertahap dulu dari kecepatan rendah di suhu 98 derajat Celcius, dan kecepatan tinggi di 102 derajat Celcius. Ahirnya diputuslah kabel (GRN/RED) dari ECU ke rellay fan radiator kepatan tinggi, lalu kabel (GRN/RED) dari rellay dijumper ke kabel (BRN). Kabel (BRN) sebagai pemicu fan kecpatan rendah dari ECU dan kedua kabel (GRN/RED) dan kabel (BRN) sama arus (-). Kabel (BLU/RED) dari control rellay no.2 diputus juga. Lalu kabel (BLU/RED) keluaran dari rellay fan radiator kecepatan tinggi dijadikan satu dengan kabel (BLU/RED) yang menuju kipas fan radiator lalu dijumperkan ke kabel (BLK/WHT). Kabel (BLU/RED) dan (BLK/WHT) sama arusnya (+). Dengan perubahan ini sebenarnya hanya menghidupkan putaran tinggi kipas fan radiator tapi menghilanglan putaran rendah kipas fan radiator, tetapi tidak merubah control sinyal ECT yang mengirim sinyal saat suhu 98 derajat Celcius kipas berputar dan berhenti di suhu 94 derajat Celcius, hanya putaran saat 98 derajat Celcius kipas langsung berputar langsung kecepatan tinggi. Begitu penjelasan dari mas mekanik.
Terussss..... Saat suhu misalkan sampai diatas 102 derajat Celcius bagaimana???? Tanya aku ke mas mekanik. Kipas radiator tetap diputaran tinggi dan ahirnya kipas tetap berhenti di suhu 94 derajat Celcius, sehingga bila dalam perjalan terjebak macet siang ", atau mesin butih putaran tinggi sehingga suhu mesin diatas 102 derajat Celcius aman, jawab mas mekanik.
Ya....mungkin jangan main jumper kabel, misalkan ada permasalah dengan kipas alangkah baiknya di cari penyebabnya dulu atau banyak terjadi kipas AC di jumper langsung ke kipas radiator atau sebaliknya, mungkin memecahkan masalah tapi mungkin juga terjadi masalah baru. Kata mas mekanik.
Ahirnya telfon ku bunyi suruh pulang sama mamahnya anak", katanya tempe goreng kemulnya udah Mateng.... Ahirnya aku pamit pulang ke mas mekanik. Makasih ilmunya mas mekanik....
gambar 2
gambar 3
gambar 4
gambar 5
gambar 6
gambar 7 - dari link ini
by Yogi Suryawan
sumber : facebook AIC