DIY : mengecek jumlah / level oli transmisi otomatis / matic pada Aerio / Next G

Berbeda dengan cara pengecekan oli mesin yang dilakukan pada saat mesin mati, untuk melakukan pengecekan level oli transmisi matic dilakukan pada saat mesin hidup. Lebih jauh lagi ternyata ada prosedur yang harus dilakukan untuk melakukan pengecekan. Bila pengecekan dilakukan pada pagi hari dan kondisi mesin mati semalaman maka level oli yang terbaca pada dipstick akan sangat tinggi. Hal ini karena kebanyakan oli dari torque converter atau valve body dan jalur oli lainnya dapat turun ke oil pan.

Gambar 1 - Tuas transmisi matic

Gambar 2 - Dipstick oli transmisi matic


Pada buku petunjuk pengguna sudah dijelaskan mengenai transmisi otomatis (hal VIII-11), yaitu:
Spesifikasi Oli
Untuk transmisi otomatis, gunakan : DEXRON IIE atau DEXRON III


Periksa jumlah oli transmisi sesuai jadwal perawatan berkala (tiap 10rb km periksa, 100rb km ganti)


Oli transmisi Otomatis dapat diperiksa pada temperatur normal, untuk memperoleh temperatur normal oli transmisi hidupkan mesin sampai temperatur mesin normal kemudian jalankan kendaraan selama 10 menit atau lebih.


CATATAN:
Untuk mendapatkan hasil pengecekan yang baik, jangan memeriksa jumlah oli transmisi otomatis jika kendaraan baru menempuh perjalanan jauh atau perjalanan dalam kota dengan cuaca panas / macet.


Memeriksa jumlah oli:
  1. Parkirkan kendaraan di tempat yang rata
  2. Tarik rem tangan dan tempatkan tuas transmisi pada posisi P (parkir) kemudian hidupkan mesin pada putaran idle sampai temperatur normal
  3. Dengan menginjak pedal rem, gerakkan tuas transmisi ke setiap posisi kemudian kembali ke posisi P
  4. Lepas stick pengukur oli, bersihkan lalu masukkan kembali. Tarik kembali dan lihat permukaan oli harus berada diantara dua tanda "HOT" (Low & Full)
  5. Jika perlu tambahkan oli sesuai spesifikasi

Dari buku petunjuk, newbie awalnya sedikit bingung sebab penjelasan mengenai menjalankan kendaraan selama 10 menit tidak tercantum pada step-step "Memeriksa jumlah oli". Selain itu juga pengecekan langsung melihat pada posisi "HOT", kalau begitu kenapa di dipstick ada tanda "COOL" bila tidak pernah dipergunakan ?

Gambar 3 - Pindah-pindahkan posisi tuas

Gambar 4 - Titik penanda level oli pada dipstick matic

Dari baca-baca beberapa sumber/forum di internet serta dari test cek level oli, newbie punya cara berikut :
  1. Hidupkan mesin sampai temperatur normal, jalankan kendaraan pakai puter-puter kira-kira 10 menit sampai 15 menit. (Jangan saat kendaraan jalan jauh, pengukuran bisa tidak valid karena level oli pada dipstick bisa terlihat tinggi melebihi batas Full dari "HOT")
  2. Parkir di tempat yang rata (mesin tetap menyala)
  3. Tarik tuas rem dan injak pedal rem, tuas di posisi P, geser ke R berhenti 2 detik-an, geser ke N berhenti 2 detik-an, geser ke D berhenti 2 detik-an, dst sampai ke L, setelah itu kembali lagi ke P dengan berhenti di tiap posisi kira-kira 2 detikan. Tujuannya agar seluruh selenoid atau jalur valve body dapat terisi oli dengan baik.
  4. Biarkan mesin tetap menyala, buka kap mesin, tarik dipstick oli transmisi (gambar 2). Lap dengan tissue, masukkan kembali dipstick sampai mentok, tarik kembali dan baca level olinya (gambar 4).
  5. Pastikan level oli terletak diantara LOW dan FULL dari kondisi HOT. Pada dipstick terdapat 4 titik dimulai titik paling bawah adalah Low kondisi C (COOL), titik kedua dari bawah adalah Full kondisi COOL, titik ketiga adalah Low untuk kondisi H (HOT), dan titik teratas adalah Full untuk kondisi HOT.
  6. Bila kondisi oli kurang, tambahkan oli transmisi matic (DEXRON III) ke dalam transmisi melalui lubang dipstick (memerlukan corong/funnel biar oli ga tumpah). Tambahkan sedikit-sedikit kira-kira 100ml sampai 200ml, kemudian lakukan pengecekan lagi. Pada saat pengecekan lagi hati-hati dengan pembacaan yang salah karena saat pengisian oli maka jalur dipstick jadi basah karena oli, lakukan beberapa kali pengecekan bila kurang yakin. Lebih mudah menambah oli dibanding mengurangi karenanya tambahkan sedikit demi sedikit sampai level oli yang diinginkan dapat tercapai.
Gambar 5 - corong sebagai alat bantu isi oli ATF via lubang dipstick

Bagaimana dengan dipstick kondisi COOL ?
Newbie ambil kesimpulan sendiri dipakai kalau pagi hari dan skip step menjalankan kendaraan selama 10 menit atau lebih. Tetapi pastikan dilakukan pengukuran dengan mesin menyala dan sudah menggeser-geser tuas transmisi.
Dari browsing-browsing dan liat video, beberapa dipstick matic terdapat tulisan temperaturnya, dimana COOL adalah sekitar 20°Celcius dan HOT sekitar 65°Celcius. Mengingat cooler matic dilewatkan ke radiator maka temperaturnya akan mendekati temperatur coolant di radiator. So sepertinya emang bener kalo baru nyala bisa dicek di COOL dan kalau sudah dipake jalan 10 sampai 15 menit ada di level HOT.
Gambar 6 - Cool 20°C, Hot 65°C

Gambar 7 - Level OK dan perkiraan warna
*sumber gambar : samarins.com

Bagaimana dengan pengukuran kondisi selesai dipakai berkendara ?
Sebaiknya dihindari, karena level oli bisa cukup tinggi melebihi titik FULL dari kondisi HOT.

That's it.

regards,
singachu

Comments

most read in a week

Ganti steering rack Ertiga dengan merk Heiker {Muhammad Rivaldi}

DIY : Bikin label fungsi fuse dan relay Aerio / Next G

Socket Connector / Wiring Diagram Head Unit Fujitsu Ten

DIY : Test pasang Camera Mundur di Head Unit Orisinil Innova type G

DIY : mendongkrak Grand New Kijang Innova